top of page

Peneliti Uji Coba Transplantasi Organ Babi Pada Manusia


Profesor George Church, peneliti dari Harvard Medical School asal Amerika Serikat menggunakan teknik bernama Crispr untuk melakukan rekayasa DNA pada sel babi untuk membuktikan kemungkinan berguna untuk proses pencangkokan organ pada manusia. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science ini mengatakan bahwa Crispr digunakan sebagai alat pemotong untuk membuang bagian-bagian yang tidak diinginkan dari genom.


Dalam jurnal tersebut, Church mengatakan bahwa dirinya meyakini suatu hari nanti teknologi akan memungkinkan bagian organ babi bisa digunakan sebagai pengganti organ tubuh manusia untuk pasien yang membutuhkan transplantasi organ tubuh bagi manusia jika tidak menemukan organ donor yang cocok. Salah satunya adalah kegunaan katup jantung babi yang bisa digunakan untuk memperbaiki katup jantung manusia yang rusak.


Namun masalahnya, hal ini masih dianggap berbahaya bagi manusia karena babi rentan dengan virus bawaan. Church kemudian menjawab kekhawatiran ini dengan meyakinkan bahwa dirinya akan melakukan uji coba untuk menonaktifkan virus di dalam sel babi. “Dengan menghilangkan retrovirus, berarti jalan untuk transplantasi organ hewan ke manusia atau xenotransplantation, semakin terbuka lebar,” ungkap Church, seperti dilansir Okezone.com, Selasa (13/10).


Namun kemungkinan manfaat penelitian ini direspon berbeda oleh Dr. Sarah Chan, peneliti dari Universitas Edinburgh. Ia mengatakan bahwa meskipun penelitian ini kemungkinan berhasil, namun akan banyak masalah ilmiah dan keamanan pasti ditimbulkan, khususnya reaksi sosial terkait transplantasi organ tubuh babi kepada manusia. Apalagis mengingat keberadaan babi sangat tidak diterima oleh beberapa agama.

Meski begitu, Dr Chan tetap mengapresiasi penelitian ini karena dianggap bisa menjadi jawaban bagi persoalan kesehatan manusia ke depan.


Sumber : www.okezone.com | www.jawaban.com

Gambar : www.okezone.com

Comments


Featured Posts
Recent Posts
Categories
Archieve
Follow Us
  • Facebook Classic
  • Twitter Classic
  • Google Classic
bottom of page