Li Juhong, Dokter Wanita Disabilitas yang Dipakai Tuhan
Jika pada umumnya seorang dokter memiliki tubuh yang sehat dan sempurna, maka berbeda dengan dokter Li Juhong. Dokter asal Chongqing Municipality, China bagian Selatan, ini malah seorang penyandang disabilitas karena tidak memiliki kaki yang sempurna. Saat berusia empat tahun, sebuah kecelakaan membuatnya cacat untuk selamanya yaitu sebuah truk besar menabraknya, membuatnya harus diamputasi dan menyisakan kurang dari tiga centimeter tungkai kakinya.
Hal itu tidak membuatnya patah semangat dan memupus cita - citanya untuk menjadi seorang dokter. Pada umur delapan tahun, ia sudah mampu ‘berjalan’ menggunakan kedua tangannya menggunakan kursi kayu. Berkat dorongan dokter yang merawatnya, Li akhirnya berhasil lulus menjadi seorang dokter pada tahun 2000. Pendidikan medis dipraktekannya dengan mengabdi di sebuah klinik medis desa Wadian Village. Di klinik itu pula, Li Juhong bertemu dengan suaminya Liu Xingyan yang setia mengantarnya mengunjungi penduduk desa.
Dengan keterbatasan fisik, Li dengan senang hati berkeliling ke pelosok desa berjalan dengan bantuan kursi kayunya untuk memberikan pengobatan. Dia memilih mendatangi para pasien dibanding harus membuka praktik di rumah. Kecuali jika jarak dan medan menuju rumah warga terbilang terjal, Li meminta suaminya Liu Xingyan untuk membantunya.
Kendati begitu, Li mengaku pelayanan yang sudah dia jalankan selama 15 tahun ini tidak terlepas dari tantangan. Namun kegigihan dan kesetiaan Li terhadap panggilannya tidak membuatnya menyerah pada keadaan dan tantangan. Dia percaya bahwa Tuhan yang telah memampukan dirinya hingga saat ini.
“Sebenarnya banyak sekali tantangan untuk melakukan hal seperti ini, salah satunya kondisi jalan yang tak selalu mulus. Tapi aku yakin Tuhan pasti mempermudahku. Aku yakin telah diutus-Nya untuk menolong mereka yang sakit,” ucap Li.
Selama menjalankan profesi sebagai dokter panggilan, Li sudah menghabiskan sebanyak 30 kursi kayu yang dipakainya sebagai pengganti kakinya yang tidak sempurna. Namun berkat dedikasinya, Li sudah membantu lebih dari 6000 warga desa yang sakit. Salah satu pasiennya telah berumur enam puluh tahun, dan dengan ditopang suaminya Li Juhong mengungjungi pasiennya itu, seperti pada gambar diatas.
Dedikasi Li untuk menolong orang lain pada akhirnya menginspirasi banyak orang, termasuk putranya yang sudah berusia 12 tahun yang mengaku sangat bangga dengan tindakan sang ibu. Semoga kisah Li Juhong ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Tuhan Yesus memberkati. Sumber: www.jawaban.com | www.liputan6.com Gambar: www.youtube.com